Ini masih siang dan aku terpikir untuk berbicara melalui tulisan atau bisa dibilang, surat mini. Semoga tidak membuat waktu dikemudiannya menjadi amat-sangat mellow.
May I hold you as you fall to sleep
When the world is closing in
And you can't breathe here
May I love you, may I be your shield
When no one can be found
May I lay you down
All I want is to keep you safe from the cold
To give you all that your heart needs the most
(May I - Trading Yesterday)
Dear, kamu.
Bagaimana keadaan hatimu kali ini ? masih merasakan tekanan dari berbagai arah, yang membuatmu kian bimbang menentukan arah kedepannya ? Jangan coba untuk lari lagi, tidakkah kamu letih dan bosan ? Hadapilah.
Ketika semua hal tidak berjalan dengan seharusnya, ada saatnya aku juga merasa lelah dan ingin semuanya berjalan sempurna tanpa aku minta. Kita sama. Bukankah kamu juga menginginkannya ? Kehidupan kita memiliki perbedaan yang amat sulit untuk dipersatukan, tapi bukankah Tuhan selalu menjanjikan adanya "jalan keluar" dari setiap masalah yang ada ? Jadi, akankah kita bersikap sok tau dan beranggapan bahwa tidak ada jalan lain dan menyerah ?
Percakapan singkat kita yang mungkin terdengar biasa bagi orang lain, tapi bagi kita ini canda yang terhitung manis untuk dmiliki. Seputar kehidupan, makanan dan minuman kesukaan dan bercanda dengan hal lainnya. Sudah terlalu jarang kita lakukan, dengan minimalnya kuantitas yang kita miliki, dengan itulah aku berusaha untuk meningkatkan kualitas disetiap pertemuan kita.
Membaca kembali kisah kita yang kemarin, bagaimana masing-masing dari kita mencoba kembali saling percaya satu sama lain dan memulainya kembali dari awal. Berat memang, tapi kita hanya merasa akan selalu ada yang terlewati ketika kita jauh, dan sudah merasa cukup bahwa "kehilangan" memang bukanlah sesuatu yang ingin ditemui kembali. Aku merasakannya, hingga hari ini. Entah kenapa. Aku percaya selama kamu masih mau menggenggam tanganku dan berkata "kita kuat", aku mampu. Seberat apapun rintangan yang mungkin menghadang didepan.
Aku hanya berusaha menghargai usaha hatiku untuk kembali merasakan bagaimana sulitnya bangkit dari rasa "ketidakpercayaan" akan sesuatu. Aku juga menghargai fisikku yang menopang dan berusaha tegak ketika aku tau, didalamnya, aku tidak merasakan apapun. Aku menghargai waktu yang sudah terlewat entah ini akan menjadi sia-sia ataupun suatu cerita, juga mereka yang berusaha untuk membantuku untuk kembali dan tetap bertahan. Hingga hari ini.
Kehadiranmu yang sepenuhnya menjadi kado terindah dari Tuhan atas keberadaanmu di dunia-Nya ini. Jadi, masihkah kamu rela untuk melepaskan kembali hal yang kamu tau, sulit untuk didapatkan, hingga akhirnya kamu ataupun aku tidak tau, masih akan adakah kesempatan selanjutnya. Hanya ingin kamu berusaha menghadapi semua yang sudah semestinya dihadapi. Kamu tidak sendiri, ada aku.
Karena memang maaf, bila mungkin aku tidak bisa menjanjikan seribu kebahagiaan, tidak mampu menjadi yang terbaik, tidak sanggup untuk selalu menenangkanmu. Tetapi tetap akan ada sejuta keyakinan yang aku berikan. Melalu tangan ini yang akan berusaha menggenggam jarimu. Melalui mata ini yang akan berusaha menjagamu dan melihat arah terbaik yang mungkin saja kamu lewati. Melalui kaki ini yang melangkah bersamamu, meski sesekali harus berhenti dan berlari karena keadaan. Atau melalui bibir ini yang mengucapkan namamu disetiap lafal doanya.
Aku hanya bersyukur untuk memilikimu dari milyaran orang didunia.
Tertanda,
Aku.
No comments:
Post a Comment