Kisah sang wanita dan lelakinya

Thursday, March 14, 2013

Tik tok tik tok.

Jarum jam terus bergerak mengikuti alur waktu yang kian melaju meninggalkan masa lalu. Tapi aku masih saja menyukai kegiatan yang biasa dilakukan ketika mulai menemui titik jenuh.  Lembaran tugas menumpuk, seakan menjerit untuk meminta waktuku dihabiskan bersamanya. Sayangnya aku masih suka begini, sambil menelungkupkan badan dan menyalakan laptop, monitor memunculkan berbagai gambar seorang wanita dan lelaki yang sedang tersenyum bahagia seakan hidup mereka sempurna, ataupun memainkan berbagai rekaman kehidupan, masih tentang lelaki dan wanita itu.

Kamu tau gak apa 2 hal yang paling sering aku pikirkan selama aku jauh dari kamu?”  tanya sang lelaki sambil menatap wanita yang berada di hadapannya.

“Apa ? Aku ya ? hahahaha” jawab sang wanita dengan percaya dirinya dan tertawa.

Iya. Hahahaha. Kamu dan mama”  lelaki itu mengucapkannya sambil tersenyum malu dan terus memandang wanita itu penuh dengan kerinduan.

“Kenapa aku ? Kenapa gak wanita lain ?"

“Aku juga bingung menjawabnya, setau aku, semua hal tentang kamu menjadi hal yang aku rindukan. Aku rindu menghabiskan waktuku bersamamu.”

Wanita itu terdiam. Ia tau hatinya bergejolak hebat. Bukan hanya karena rindu yang tersimpan rapi untuk beberapa bulan kebelakang, tapi juga karena pengakuan dari sang lelaki, yang tentu saja mengejutkannya. Tak dapat dipungkiri. Ia ternyata masih mencintai lelaki yang kini sedang duduk dihadapannya.

Kilatan masa lalu beserta lukanya masih menghantui wanita tersebut, berkalikali pula sang lelaki berjanji untuk memperbaiki kesalahannya dan meyakinkannya bahwa mereka akan baik-baik saja kedepannya. Entah sudah berapa kali wanita itu tersenyum dan hanya menanggapi sekedarnya ketika sang lelaki mengutarakan perasannya kembali, terlalu banyak pertimbangan yang mesti ia putuskan.

“Aku takut. Aku masih belum pulih dengan sempurna. Aku hanya…”

“Jangan takut. Kamu gak sendirian, ada aku. Aku minta maaf, aku emang seharusnya gak begitu dulu. Aku janji akan lebih baik lagi kini dan nanti.” Belum selesai sang wanita berbicara, lelaki tersebut memutuskan kalimatnya dan lagi-lagi berusaha meyakinkan sambil berlutut dihadapannya.

Begitulah waktu yang berputar disekitar mereka dalam beberapa bulan lamanya. Hingga akhirnya wanita itu dengan segenap keberaniannya, mengambil salah satu keputusan yang ia tau akan mengubah jalan cerita hidupnya kedepan. Ia akan menerima kembali ajakan sang lelaki, untuk memperbaiki kisah yang dulu sempat terhempas dan terbengkalai.

Banyak orang yang menyangsikan  jalan dan masa depan bagi hubungan mereka. Begitulah hidup, kita tidak pernah memprediksikan masa depan dan akan selalu ada yang tidak menyukai, dibalik semua alasan yang menyetujui.

“Nanti kamu mau liburan kemana kalau gaji aku udah turun ? ke Bali yuk ?” Ajak lelaki tersebut suatu hari ditengah percakapan mereka.

Yakin mau ke sana ? Cie. Tau deh yang udah punya duit sendiri hahahaha. Aku sih ikut aja kemanapun kamu pergi.”

“Hahahaha. Bener ya ?  yaudah kamu tenang aja, nanti kita pergi liburan. Aku mau mengganti kebersamaan kita yang sempat terhenti.”

Wanita itu hanya bisa tersenyum dan memeluk lelakinya dengan penuh rasa sayang yang ia sendiri tidak tau dimana muaranya. Ia merasa bahagia untuk sempat merasakan lagi bagaimana rasanya diperjuangkan, dihargai dan dicintai sekaligus dalam satu paket. Karena ketika dulu mereka pernah memutuskan untuk mengakhiri kisah mereka, ia hanya merasa pesimis akan pernah merasakan ini kembali.

Lelaki itu menepati ucapannya untuk selalu berusaha mendampingi sang wanita, meski itu berarti ia harus selalu mencuri waktu disela jam kerjanya yang padat. Menanyakan kabarnya, mengingatkannya untuk menjaga diri serta hatinya, dan tak lupa senantiasa terselip kata rindu disetiap obrolan mereka. Terkadang, dengan caranya sendiri, sang lelaki memberikan surprise kecil yang tak ayal membuat sang wanita terharu, hingga meneteskan airmata kebahagiaannya. Ia merasa benar-benar pilihannya untuk kembali, tak pernah salah. Setidaknya ketika seseorang diberikan kesempatan kedua, ia harus menunjukkan bahwa ia menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Hubungan baru mereka membuktikannya.

Kebahagiaan tak selalu menyelimuti, dimana hidup akan selalu menemui masalah. Dimanapun dan kapanpun. Begitu juga dengan wanita dan lelakinya. Mereka juga terkadang kalah dengan ego dan emosi. Saling mendahulukan amarah tanpa memikirkan akan ada hati yang terluka nantinya.

“Aku sudah berusaha berulangkali menghubungi kamu, tapi handphone kamu gak aktif. Susah dihubungi . Kamunya yang kemana ? hah ? Waktu aku untuk menghubungi kamu itu gak banyak. Jadi jangan disiasiain gitu aja!” Balas sang lelaki di ujung telepon ketika sang wanita menanyakan dengan kesalnya mengapa ia jarang member kabar beberapa hari terakhir.

Kembali lagi ia harus mengalah agar hubungannya dengan sang lelaki bisa berjalan baik-baik saja. Ia hanya tidak ingin karena masalah kecil, mereka harus mengorbankan waktu dan kebersamaan mereka. Hubungan mereka jauh lebih berarti daripada itu. Meluapkan kekesalannya nya dengan bercerita dengan teman-temannya, dihadapan Tuhan ataupun berakhir dengan menangis sendiri disetiap malamnya, merupakan pilihannya sendiri. Ia tidak ingin lelakinya tau, bagaimana ia juga bersusah payah menahan godaan ketika sang lelaki jauh dari hadapannya. Begitu juga ketika sang lelaki terkadang terlihat cuek dan dingin, seakan ia tidak membutuhkan kehadiran sang wanita. Berusaha tetap terlihat kuat, meski ingin sekali ia mengalah dengan keadaan dan berhenti. Ia hanya merasa, bahwa apapun keputusannya sekarang dan apapun masalahnya, akan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Wanita itu juga percaya bahwa lelaki yang kini telah kembali menaungi hatinya, adalah lelaki yang bertanggung jawab atas semua perkataannya dulu, kini dan nanti. Ia percaya itu.

Aku menutup semua tab yang menampilkan foto serta rekaman video yang muncul dilayar monitor laptopku. Merasa bahwa lebih baik sekarang melanjutkan tugas yang sempat tertunda. Menurutku percuma memandangi hal itu terus menerus, karena aku tidak tau bagaimana akhir kisah wanita dan lelaki itu. Setidaknya untuk sekarang.

Iya, sang wanita dan lelakinya itu adalah aku dan lelaki yang kini sedang memiliki hatiku dan memainkan peran nyatanya masing-masing.




Backsong "After The Rain" by Adithya Sofyan
Jakarta, March 14 2013  ||  17:37 WIB



No comments:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS