Ketika "pindah" tidak selalu mudah.

Monday, January 18, 2016

Selamat datang, dua ribu enam belas.

Sudah lama sekiranya saya tidak menyampaikan kabar dan menuliskan beberapa bait tentang kehidupan. Saya rindu. Maaf lama tidak menyambangi lembaran kertas digital ini. Bukan berarti saya lupa, hanya memang terkadang kesibukan untuk menjadi seseorang yang diharapkan untuk bisa hadir di segala ruang, menyita banyak waktu.

Dua ribu enam belas,
terpaut hanya beberapa bulan dari cerita sebelumnya, namun terlihat seperti cukup lama. Rindu yang akhirnya akan saya tuang dalam barisan kata.

Tahun baru yang seringkali di deifinisikan dengan rentetan catatan panjang resolusinya, beribu rencana yang diharapkan bisa dilsayakan kali ini. Ada yang tertunda entah sekian lama dengan berjuta alasan, atau memang mungkin pikiran "waktu masih banyak" seringkali terbersit dan terbuai hingga tak sadar, waktu telah meninggalkan terlalu jauh.

Tahun yang sudah semakin banyak bilangannya, dan saya yang semakin denial tentang kehidupan untuk menjadi lebih dewasa. Bagaimana tidak, harusnya sekarang waktu tentang rencana kehidupan yang lebih berdua, nyatanya malah lebih memilih untuk menunggalkan diri, meraih apa yang masih jauh dan belum tergapai pasti. Bahkan resolusi ? Hanya setengahnya yang nyatanya terisi.

Bukan saya tidak cinta dengan kehidupan yang lebih baik dan menjadi manusia yang sebagaimana mestinya saya diumurku. Tapi bahkan untuk bertemu dengan tanggal lahir kembali, menjadi salah satu ketsayatan yang tidak terelakkan. Iya, 4 tahun sekali untuk bertemu dan menyapa, tak pelak juga malah tsayat yang menghampiri. Ternyata saya semakin tua, tapi tidak semakin dewasa.

Bercerita tentang tahun yang baru, segala bentuk tentang "Pindah" menjadi tema cerita di tiap saatnya. Meskipun tidak pernah menjadi resolusi, ternyata Tuhan mencoba memberikan jalan lain di berbagai cerita kehidupan hamba-Nya. Benar bahwasanya pun segala sesuatu yang seringkali tidak pernah terpikirkan untuk akan benar terjadi, malah akan di wujudkan dengan berbagai cara.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCiNbs6wX3lWr1UhhdisFoyCit1s6zVrtiKZSrmkIqTTBODAf1RjPiYDyf1e20776TLKMkFFOpRa3-8u4KvunSGf1MRd1fSwggYk0spsiwKbMcC_ilrUVQICCan5RVK2mqhBlcXb0Awc3Z/s320/629107-9-1300532346262_large.jpg

Bukan hanya berganti tahun, tapi juga untuk sementara waktu akan pindah untuk pulang kembali ke pelukan keluarga. Tidak hanya itu, tapi juga tentang hati. Hati yang berulangkali mesti di yakinkan, karena perpindahan tentunya tidak akan pernah mudah. Meskipun menyangkut tentang penggapaian salah satu mimpi besar, yang sedari dulu ingin sekali diwujudkan. Dan disini saya sekarang. Pindah untuk menggapai mimpi di sebuah lingkungan yang tidak baru, namun tetap terkadang masih terasa asing.  

Pindah tidak selalu mudah. Membereskan satu persatu yang ada, hingga tanpa sadar menemukan banyak hal yang telah lama tak diraba. Memilah mana yang harusnya dibawa, meninggalkan mana yang baiknya tak perlu lagi ada. Butuh pertimbangan yang tidak sebentar, karena bila sedikit saja saya salah memasukkan, maka selamanya akan selalu terbawa sebagai kenangan yang entah nantinya akan saya butuhkan atau nyatanya menjadi tidak menyenangkan.

Pindah tidak selalu mudah. Banyak hati yang harus direlakan keberadaannya. Tentang keluarga, sahabat,  hingga yang saya anggap cinta, ataupun ternyata hanya suka. Kehidupan yang sekiranya dianggap akan lebih terasa lebih indah, nyatanya tidak akan begitu setiap harinya. Ada banyak pertarungan pendapat yang lebih hebat di kedepannya. Untuk masa depan yang bukan lagi hal  main-main untuk diputuskan.

Pindah tidak selalu mudah. Akan banyak cerita tentang hari istimewa yang mungkin tidak akan saya sempat rasakan. Saya lewati, namun tidak untuk saya anggap begitu saja pergi. Tidak hanya kalian yang ingin saya tetap tinggal, begitupun saya. Tidak perlu lagi menambah air mata tertahan, cukup tinggalkan tawa sebagai kenangan.

Terimakasih saya haturkan untuk mereka yang telah meramaikan dua ribu lima belas kemarin. Baik buruknya, saya tetap merundukkan kepala dan melebarkan senyuman untuk setiap inci kesempatan, kesalahan, dan pelajarannya. Untuk mereka yang telah mencoba menyempitkan ruang rindu yang seringkali terlalu lama untuk terisi penuh dengan sebuah pelukan, membantu melegakan diri dalam tawa dan tangis yang seringkali berkepanjangan, menjejakkan tambahan pengalaman akan hal baru yang membekas dalam ingatan, hingga yang pernah datang lalu tinggal atau malah akhirnya melangkah pergi.  Percayalah, hati lebih dari ini. Keraguan yang semula akan terasa begitu mendera akan berganti dengan ketenangan yang tiada henti. Bahwa nyatanya tidak ada alasan yang pantas untuk meninggalkan, kecuali dengan imbalan untuk kembali pulang yang lebih membahagiakan.
Insya Allah.


Sekali lagi, 
selamat datang dua ribu enam belas.
Semoga kita berjodoh kali ini.




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBy4QQOxuLoeSqk7_s6BvaArEKQqK_aTRAUlxTmdVKN4w_r4CeIzabw3_QYISzJDT_4j7VbG_5ayor8z-VNs8z2i7AKBetWIcqIAyrqBUXMi37LA7fLYxhBH0KMZdaUWsYce7SMtz-Lwtx/s320/tumblr_mgwvl8qRwM1rvvrm4o1_500.jpg




Jambi, awal tahun 2016
Ketika "Float - Sementara" dalam kondisi terputar berulang kali




 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS