One 'bolang' day story at Bogor

Sunday, April 05, 2015

#TripThree


Jadi ceritanya hari Jum’at,  tanggal 3 april 2015, ada Trip baru dalam #TripThree. Dikarenakan kalender berwarna merah, di sempet-sempetin buat liburan. Awal nya bingung mau liburan kemana yang gak terlalu macet, mau liburan ke bandung dan anyer terus udah kepikiran bahwa pasti itu tempat bakalan sumpek banget sama orang-orang yang menikmati long weekend-nya. Jadi, beralihlah ke kota sebelah, BOGOR.

Short escape ke kota Bogor dimulai dengan pertimbangan sana sini dimana mau memakai kendaraan pribadi atau umum. Aku dan amih (partner-hidup-dimasa kini) akhirnya sepakat untuk memakai kendaraan umum. Karena takutnya nanti macet sana sini dan kasian sama doi yang bakalan capek bawa kendaraan, juga alasan lain bahwa kita berdua belum pernah ke Bogor berdua memakai kendaraan umum. So, we think that it would be interesting!

Dimulailah dengan searching sana-sini (Thanks to people who post their story about bogor), karena mencari tahu apa saja yang akan dilakukan dan kemana aja di tempat tujuan adalah salah satu hal penting yang kita berdua pasti lakuin. Bahkan bukan hanya schedule biasa, kita juga mempersiapkan time schedule untuk lebih afdol. Walaupun niatnya kita mau Get in lost in Bogor, tapi prepare for the worst juga penting. PADAHAL CUMA JAKARTA- BOGOR. NAMANYA JUGA (NGERASA) TURIS. #abaikan

Kita memulai perjalan dari rumah jam stengah 8 dengan menggunakan kereta. Berhubung ada perubahan tarif serta jadwal pemberangkatan, kita mau coba-coba menggunakan kereta. Alasan lainnya sih karena emang kita berdua bukan pengguna setia kereta api, apalagi commuterline, jadi iseng aja. Cukup membayar 6.000 rupiah serta jaminan 10.000 perkartu, sudah termasuk untuk rute kebayoran – tanah abang – bogor. Berangkat keretanya sekitar pukul 08.15, kita transit di tanah abang di peron 6 untuk pindah ke kereta arah bogor di peron 3 yang merupakan kereta dari stasiun Jatinegara. Beruntungnya, kereta yang kita tunggu ternyata dating tepat saat kita baru menjejakkan kaki di stasiun Tanah Abang. Kayak lagi doa minta jodoh, besoknya dilamar. Seneng~

Setelah melewati sekitar 10-an lebih stasiun, sampailah kita di bogor. Disambut dengan cerahnya matahari, bukan calon mertua. Kita berdua akhirnya memutuskan untuk mengantri kembali untuk langsung membeli tiket pulang, karena takutnya nanti saat pulang sudah terlalu lelah untuk mengantri kembali. Untungnya semua petugas stasiun kereta api sangat membantu para turis-abal-berdua ini. Buat yang lagi jomblo, para petugasnya juga ada yang cakep kok. *wink*

KELAPERAN! Alarm perut akhirnya berbunyi dan kita berdua melipir ke samping stasiun yang menjual banyak makanan. Dasar mulut-mulut terbiasa makannya berat---tapi bukan batu---, kita ngiter nyari lontong sayur, padahal juga pengen nyari soto kuning khas bogor yang terkenal. Sayangnya gak nemu. Apa emang kitanya aja yang gak jeli liat sekeliling karena sudah terlalu kelaperan. Setelah kenyang dengan 2 porsi lontong sayur seharga @10.000 rupiah. Kita berjalan kaki ke arah Istana Presdien Bogor buat niat pertama…………………. ngasih makan rusa. Ada banyak cara mulai dari jalan kaki, naik angkot, naik ojek, tapi bukan naik pelaminan. Karena katanya deket Cuma beberapa meter, kita jalan aja. Bener. Gak jauh kok.

Di sekitar Istana Bogor, akhirnya kita memilih untuk membeli dagangan seorang ibu-ibu seharga 6.000 yang berisi 2 ikat kangkung dan 4 ikat wortel sebagai makanan rusa. Dasar norak ya kan, kita berdua doyanan banget buat canda-canda lucu dengan rusa-rusa. Sekalian kita menghabiskan waktu sebelum masuk waktunya si amih buat Jum’at-an. Calon imam yang baik itu kalopun jalan-jalan jangan melupakan kewajibannya. *kalem* Puas meet up, halah meet up, sama rusa. Kita menuju ke mesjid di deket Pintu masuk Kebun Raya Bogor. Lagi, lagi, dari istana Bogor menuju KRB (Kebun Raya Bogor) bisa menaiki angkot atau jalan kaki. Lagi, lagi juga kita memilih jalan kaki. Karena memang jaraknya tidak terlalu jauh.  Lagi, lagi juga para warga yang kita Tanya perihal jalan serta tempat sangat baik dan membantu. TERIMAKASIH WARGA BOGOR. Karena Amih mau sholat jum’at, akhirnya aku memilih untuk meng-happy meal-kan diri di Mcd sebelahnya. Pas jam 13.30 sesuai time schedule kita, beralihlah kita menuju KRB dan mengantri tiket. Karena banyak yang bilang bahwa minum dan makanan di sekitarnya mahal, jadi kita udah siapin beli minuman di warung kecil, dengan harga fantastis 2 botol air mineral sedang hanya 5.000 rupiah saja. DI JAKARTA AJA SEBOTOLNYA BISA SAMPE LIMA RIBU RUPIAH. HIH!


Dengan membayar @14.000/tiket kita diperbolehkan untuk meng-explore KRB sesuka hati dengan aman, damai, dan tentram. Berkeliling di KRB yang luasnya pake banget ini memang bisa menambah pengetahuan kita tentang sejarah , karena terdapat museum zoologi yang berisi berbagai fauna yang diawetkan dengan tujuan pengetahuan dan tentang tumbuhan karena terdapat banyaaaaaaaaaaaaaaak sekali tumbuhan yang di lestarikan serta diberi petunjuk namanya.  Tidak lupa KRB juga bikin kita lumayan refresh pemandangan dengan keasrian lingkungannya. Sayangnya, dikarenakan terlalu luas, kita bahkan sampe nyasar. Iya, Nyasar di Kebun Raya Bogor doang. Harusnya di beberapa tempat di sediakan pos pantau, dimana  ada para pemandu atau karyawan yang bertugas agar para pengunjung bisa menanyakan arah. Karena menurut kita yang baru pertama kali dating bareng, papan peta yang ada tidak terlalu membantu. Saking luasnya KRB juga bahkan waktu 2 jam belum cukup untuk mengitarinya, padahal kaki udah mulai kerasa serr-serr-an. Capek sis~



Pukul 15.30 akhirnya kita memutuskan untuk berpindah tempat untuk kuliner-an. Kita memilih untuk menuju DEATH BY CHOCOLATE, COKELAT & SPAGETI di Jl. Ceremai no. 22 yang buka setiap hari pukul 07.00 WIB – 22.00 WIB. Dari arah kebun raya bogor, setelah browsing, kita memilih untuk menggunakan angkot 08A serta  ingin menjajal bagaimana rasanya menaiki angkot di kota bogor yang juga di sebut sebagai kota angkot karena saking banyaknya, dengan pedenya kita naik dan pasrah mau dibawa kemana sama sopir angkotnya, wong kita berdua nekat Cuma modal google maps. HAHA. Dengan membayar 3.500/orang, ternyata angkot tersebut melewati berbagai macam tempat kuliner menarik dan sampailah kita di DEATH BY CHOCOLATE, COKELAT &  SPAGETI (DBC). Alhamduilillah kaga pake nyasar. *nyengir*


Alamat DBC Cokelat & spageti



Menu dan konsep di tempat ini sangat menarik buat kita. Seakan memasuki rumah hantu. Dekorasinya meyakinkan, begitu juga beragam menu dan akhirnya kita memilih menu andalannya, Dessertnya Death by chocolate cake. Cake cokelat dengan 3 lapisan cokelat serta melting cokelat di tengahnya, Subhanallah endeusnya maksimal ! Untuk minuman kita juga nyobain Es Bola Mata Frakenstein, yang kayaknya sih campuran pepsi blue dan susu kental manis dan di hiasi buah leci, anggur seperti bola mata. Lucuk! Total yang dikeluarkan less than 100.000 untuk makanan unik disini, warbiyasak. Note: kalo disini lebih baik kalian bawa uang cash, karena hanya menerima debit BCA dan jauh dari ATM Center.


Dessert : Death by chocolate cake






Karena sudah pukul 17.00an dan kita harus segera pulang ke Jakarta, kita bisa 2 kali naik angkot dari depan DBC tapi emang dasarnya bolang, kita memutuskan untuk berjalan kaki dan menaiki angkot nomor 03 kearah stasiun, tapi memang harus jalan dulu melewati taman Kencana. Sore itu hujan rintik-rintik dan beruntungnya setelah kita naik ke angkot baru hujan deras. Tuhan sayang kita~
Kita sampai stasiun tepat waktu. Pukul 18.00 dan meskipun sebelumnya jajan bakso colok, duilah hujan-hujan makan bakso. Nikmatnya. Beruntungnya lagi, kereta arah ke tanah abang yang kita akan naiki sudah menunggu dengan manis di stasiun dan siap untuk membawa kita kembali ke kota metropolitan, Jakarta. 

Jadi untuk kalian yang pengen kuliner-an, liburan singkat tapi bingung mau kemana, cobain aja jalan ke Bogor. Entah dengan kendaraan pribadi ataupun umum. Asal tetap dengan menjaga kesopanan serta kebersihan , dimanapun kalian berada.

Terimakasih Bogor untuk short escape, pengalaman dan keramahannya untuk para pendatang seperti kami. We’ll back later! #TripThree

:)









Jakarta, seusai seharian menghabiskan waktu di kota Bogor
#TripThree



 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS