#AbigdayofSasmyta (Part 6) - Akhirnya, RESEPSI !!!

Thursday, December 27, 2018

19.11.2017

A year ago.
Not much of changes, only a better life.
As a wife and husband.

_______________________


Resepsi pernikahan yang dimulai dengan upacara adat, ditambah dengan resepsi nasional sesudahnya. JANGAN DITANYA RIBETNYA, because it was. Its gonna be a big lie if I said that it didnt.

Dimulai dari prosesi kedatangan pihak keluarga lelaki dengan iringan burung, sesuai dengan adat Jambi. Dilanjutkan dengan tata cara adat lainnya. Cukup membuat saya sukses pusing kepala hingga perut melilit, semuanya menjadi satu. Antara beneran sakit atau memang efek samping nervous. Acara adat yang berlangsung sedari pagi hingga sekitar jam 11an siang, bertempat di BALAI ADAT UTAMA JAMBI, dimana lokasinya biasanya adalah tempat khusus untuk acara-acara adat Jambi. Alhamdulillah, saya dan suami diberi kesempatan untuk melangsungkan pernikahan disana. Bangga dan haru melebur menjadi satu kembali.

Setelah rentetan acara adat, kami pun berpindah ke gedung belakang untuk melanjutkan acara di sesi berikutnya, Acara resepsi nasional. Dengan segala persiapan yang mungkin kurang lebih ditangani sendiri bersama keluarga dan beberapa teman. Acara yang memang menjadi impian saya, namun memang sedikit dimodifikasi dengan keadaan dan kemauan keluarga. Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar. Walaupun berdiri sekitar 4-5 jam dengan sedikit istirahat, membuat kaki lumayan cenat-cenut. But. its okay. Kan cuma sekali seumur hidup, jadi nikmatin aja. Kapan lagi bisa kumpul barengan dengan semua yang diundang, di satu hari yang sama.

Karena untuk merayakan sesuatu yang berharga seperti ini, perlu mengorbankan banyak hal mulai dari tenaga, materi hingga air mata. Sesuatu yang menghasilkan cerita untuk dikenang sekali seumur hidup, cerita yang mungkin tidak sesempurna itu bagi orang lain, tapi setidaknya sempurna dimata saya.

Beberapa kenangan di hari resepsi yang mungkin bisa sedikit mewakili acara ;


      



  












*Untuk beberapa foto acara lainnya bisa cek di sini ya.


Teruntuk sesiapapun yang membantu, datang dan mendoakan, semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu melimpahi kita dan orang yang kita sayangi.
Teruntuk Sasmerta, terimakasih sudah menjadi bagian dari cerita besar ini.



BSD, Desember 2018
Mrs. Sasmerta




#AbigdayofSasmyta (Part 5) - Perintilan Akad Nikah dan menuju resepsi

Wednesday, September 05, 2018

Masih dalam nuansa posting mengenai acara pernikahan Sasmerta dan Zulaimyta, kali ini mau menuliskan mengenai perintilan acara. Who's excited ? 

ME ? JUST ME ? oh, it's hurt! 

kidding.

So, here's the list! Beberapa penampakan dari perintilan akad nikah menuju ke resepsi, yang mungkin bisa membantu untuk kalian yang sedang dan akan mempersiapkan pernikahan :



Undangan : NETRA 
Payung : @rumahpayung
Souvenir : @hantaranjambi




 special request and handmade by : @bona.31



 semua pemetaan lokasi dan buku acara :
my one and only AYAH.


 

bridesmaid, groomsmen and card :
@gprajna




Beautifully handmade by : Tante Reyhan



Henna + kuku akad dan resepsi : @zhahenna



Make up : @sucindria



Dekorasi : @irmabungadecoration




seserahan : @Hantaranjambi

another list :
Catering - @vikacatering
Cake - @farfallabakery @widya_dayuagi
Documentation - @bangkuku and team
Flower - @zhyflowers
Adat - Balai Adat Melayu Jambi
EO - @svarnadvipapro



GOOD LUCK, BRIDES AND GROOMS!




BSD, September 2018
Mrs. Sasmerta





BOOK REVIEW | Antologi Rasa by Ika Natassa

Saturday, July 21, 2018



source : Gramedia.com

     Penyunting          :  Rosi L. Simamora
   
        Desain Sampul   :  Ika Natassa

        Penerbit                 :  Gramedia Pustaka Utama

        Tahun Terbit        :   Agustus 2011

         Tebal                       :   344 Halaman

         ISBN                        :  9789792274394

         








"I can never win this, Can I, Rul?" - Keara

Berawal dari persahabatan yang tidak sengaja tercipta oleh empat orang, yang bekerja di sebuah tempat yang sama untuk beberapa waktu. Keara Tedjakusuma, Harris Risjad, Ruly Watalanga dan Denise.

Hubungan yang awalnya mungkin biasa saja, kemudian berubah menjadi memiliki banyak konflik antara satu sama lain karakter. Sebut saja Keara yang entah bagaimana dengan suka rela menambatkan hatinya pada Ruly. Seorang laki-laki yang tidak hanya ia pandang sebagai rekan kerja, tetapi yang juga mampu meluluhlantakkan segala imajinasi dan harapannya. Ruly yang tidak biasa, Ruly yang alim, Ruly yang bahkan mungkin menjadi sosok lelaki sempurna, setidaknya bila lelaki itu bisa mengisi hatinya dengan segala potret tentang Keara. Bukannya Denise.

Begitulah kehidupan yang memang tidak selamanya sesuai dengan keinginan, begitu juga cerita antara Keara dan Ruly, dimana Denise adalah jawaban untuk segala harapan patah Keara. Seorang Ruly yang tidak terlalu banyak bertingkah, ternyata telah menetapkan hati pada sahabatnya semenjak kuliah, Denise. Meskipun kini Denise sudah menjadi milik lelaki lain, Kemal. Hati tidak semudah itu untuk berubah, bukannya begitu ?

"You have fucking ruined me, Key" - Harris Risjad

Tidak berhenti sampai di situ, konflik mengenai perasaan ini juga ternyata dimiliki oleh seseorang yang selalu menunggu Keara dapat melihatnya sebagai orang yang ia cintai, Harris Risjad. Lelaki yang mungkin bisa menaklukan banyak wanita, bermain dengan semua wanita, tapi tetap menatap Keara, dan hanya Keara. Namun wanita itu ternyata masih setia untuk menatap lelaki lain, dan semuanya dimulai dengan kisah perjalanannya dengan Keara ke negeri tetangga untuk menonton siaran langsung F1.

Konflik yang terjadi diantara Keara dan Ruly yang akhirnya sempat memiliki hubungan namun tidak bertahan lama, dan Harris yang berusaha memperbaiki persahabatnnya dengan Keara, walaupun ia masih sangat mencintai perempuan itu. Mampu mengaduk-aduk perasaan--terutama saya--sebagai pembaca. Membuat saya sangat penasaran bagaimana kisah mereka di bab berikutnya, begitu seterusnya hingga akhir.

Terselipnya beberapa jokes yang ringan dengan kehidupan yang urban serta glamour, dan memiliki latar belakang cerita berpindah-pindah tidak hanya di kota Jakarta, tapi juga beberapa negara lainnya juga mendukung dengan apik semua kisah yang ada. Ditambah dengan beberapa karakter pendukung yang saling berkaitan satu sama lain, misalnya Dinda sebagai sahabat Keara, dan Panji yang menjadi pengalih perhatian sementara Keara dari Ruly. Semua racikan elemen tersebut mampu menyampaikan inti cerita yang ingin disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Bagaimana desperate-nya Keara terhadap Ruly yang amat ia cintai, tentang Ruly yang bisa dengan begitu naif terus memendam hati kepada Denise, yang sudah jelas menjadi istri sah dari lelaki lain, dan naik turunnya emosi dari seorang Harris untuk menahan semua perasaannya kepada Keara.

Kalau kamu ingin mengetahui, bagaimana kisah percintaan dan persahabatan yang penuh konflik menggemaskan ini secara lengkap, silahkan membaca buku Antologi Rasa by Ika Natassa.







#ABigDayOfSasMyta (Part 4) - Akad Nikah Sasmerta dan Zulaimyta

Wednesday, May 09, 2018

KRIIIIIINGGGGGG
The alarm was played louder than before.
A sign that the day was came.

A big day, not only for me, but also for my family.

17-11-17

 09.30 WIB - Jumat pagi

"Mba, aku udah booking dan telpon untuk reservasi perawatan pre-wedding a/n Myta pagi ini, bisa kan ?"

YAP! Perawatan menjelang pernikahan yang harusnya dilakukan jauh-jauh hari malah dilakukan pas di hari H. Bahkan mba yang menangani perawatan saya pun kaget bahwa acara akadnya akan berlangsung malem ini, dan paginya si perempuan masih bisa seleweran kemana-mana bukannya diem duduk dirumah. Selo banget beb kayaknya hidup saya ya. Hahahaha. Tapi memang dikarenakan menjelang H-1 akad nikah, saya sama sekali tidak punya waktu untuk bersantai-santai ria. Ya kerjaan, ya prepare untuk acara pernikahan, semua dilakukan sendiri. Maka itu mengenang proses nya emang paling bisa bikin senyum-senyum gimana gitu, gimana kok ya bisa lewat juga akhirnya. 😂😂
 
Setelah perawatan kelar, sekitar jam 2 atau 3 siang, saya pun segera menuju ke lokasi akad -- Rumah kakek-- dan memang kebanyakan orang akan bertanya kenapa keluarga saya memutuskan untuk menjalankan acara sakral tersebut kembali dirumah kakek. Penuh pertentangan sebenarnya, karena sebelumnya saya kekeuh pengen dirumah sendiri, tapi ayah saya ingin sekali membahagiakan kakek saya, dimana memang rumah beliau yang di alamat sekarang belom pernah menjadi saksi pernikahan keturunannya secara langsung. Baiiiiiqq, akhirnya kesepakatan pun diambil.

Proses make up dan henna juga berjalan dengan lumayan agak riweuh, karena rumah sudah mulai ramai oleh keluarga besar dari luar maupun dalam kota yang berkumpul untuk memeriahkan acara yang akan berlangsung nanti malam. Pihak keluarga mempelai laki-laki juga sudah bersiap di hotel.

DEG-DEG AN, DUH! Jangan ditanya, makin menuju jam nya yaitu jam 19.00 WIB, ternyata baru berasa makin kenceng paniknya. Bahkan beberapa sodara atau crew EO yang memang sedari awal ada yang bertugas menemani saya, tidak bisa menangani kepanikan saya yang tidak bisa duduk tenang menjelang acara ijab qabul tersebut. Sesuai dengan adat yang saya jalani, memang pihak perempuan akan disembunyikan terlebih dahulu di suatu tempat, dan baru akan keluar menuju meja ijab qabul dan menemui mempelai laki-laki, adalah disaat prosesi tersebut selesai.

Sekitar pukul 20.15 atau 20.30 WIB akhirnya prosesi ijab qabul pun selesai, dan semua pihak mengucapkan SAH! BARAKALLAH. Bismillahirahmannirrahim, Pindahlah tanggung jawab akan diri saya dari orang tua, kepada suami saya, Hendra Sasmerta. Ciee, suami~
 
Ketika prosesi sungkeman kepada kedua orang tua, adalah salah satu waktu paling haru dalam hidup saya, karenanya itu menjadi alasan saya sangat menahan dengan keras air mata supaya tidak banjir--walaupun tetap ada yang lolos--karena prosesi akad nikah belum selesai sampai disana. Masing-masing dari saya ataupun suami pun akhirnya akan dilepas menjalani bahtera rumah tangga, berdua. Disaat itu pun saya melihat kembali bagaimana orang tua kami, mengucurkan airmata haru, sedih, bahagia bercampur jadi satu dengan beberapa selipan petuahnya, melepaskan anaknya untuk dipercayakan kepada "orang baru", yang memang baru beberapa tahun dikenal. Mencoba untuk hidup mandiri, tanpa bisa sesering itu merengek manja bila sakit datang, meminta bila kekurangan dan menginginkan sesuatu, egois untuk selalu menjadikan mereka back up saat terjatuh. Walaupun saya tau, family always comes first. Tetapi saya sendiripun tau diri, bahwa ketika akhirnya memutuskan untuk meletakkan kehidupan saya yang dijaga oleh kedua orang tua untuk selalu merasa berkecukupan, melalu prosesi ijab qabul tersebut, saya harus mengambil tanggung jawab penuh untuk merasa cukup akan segala yang suami saya sudah dan akan persiapkan untuk kehidupan kami kedepannya. Begitupun lelaki yang sudah menyandang status suami ini, bertambahlah tanggung jawab nya untuk akan lebih mengedepankan hidup yang lebih berdua, bukan lagi perihal ego dan keinginan pribadi. Mencoba kembali mengulang dari nol segala kehidupan yang sudah senyaman itu saya miliki selama 25 tahun. Tidak mudah, tapi pasti bisa. Bukankah hidup memang akan selalu seperti itu, selalu tentang pengulangan peristiwa. Yang berbeda hanya masalah waktu dan tempat, serta diri yang menyikapi.

Waktunya menimbun kenangan dengan menjalani proses foto-foto dengan sumringah tanda sedikit kelegaan satu acara telah terlaksana dengan semampunya. Sekaligus menjamu tamu yang datang dengan makanan yang sudah dipersiapkan. And prepare for the wedding reception on sunday, November 19th, 2017. Yes, it's not over yet. Dua hari saja acaranya~

Untuk cerita dibalik ke-riweuh-an menuju hari H ini beserta vendor yang sudah amat sangat membantu akan di posting setelah post ini ya, maklum, perintilan dan ceritanya lumayan agak panjang. Untung gak jadi film layar lebar sekalian :))


By the way, here's some pictures about the day ;








 
Officially SAH!

 
 
BSD, MEI 2018
Officially Mrs. Sasmerta










 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS