#ExploreIndonesia Batu - Malang, I'm Falling In Love. (Trip to malang)

Tuesday, September 13, 2016

"Malang ? Batu ? Jawa Timur ? Kayaknya ide bagus deh buat pelarian sesaat dari mumetnya kerjaan dan hiruk pikuk kehidupan." - Pemikiran singkat yang akhirnya mendasari perjalanan menuju kota malang di akhir bulan agustus 2016.

Tidak ada ekspektasi berlebih mulanya, hanya ingin bersiap pergi liburan seperti biasanya.



31 Agustus 2016
17.45 WIB

Dimulai dengan drama (hampir) terlambat menaiki kereta Gajayana yang akan berangkat dari Gambir menuju ke stasiun kota lama, Malang. No excuse for late. Keretanya on time kok, jadi kamu yang biasanya ngeluh akan keterlambatan dan ketidakpastian sesuatu, gebetan misalnya, akan berbahagia oleh hal ini. Tiket yang di dapat dengan harga Rp. 500.000,-, mendapatkan fasilitas eksekutif oleh pihak kereta. Model kursi 2-2 dengan free bantal dan selimut serta colokan listrik masing-masing 2 di setiap row kursi. Saya yang saat itu memilih kursi di row 3, ternyata harus cukup puas dengan jarak ke TV yang lumayan jauh didepan, meskipun ada tv di belakang, ya tapi masa nonton ngehadap ke belakang ? Pusing sis. Oh iya, untuk pembelian online, sebaiknya kalian memastikan tempat duduknya terlebih dahulu lebih jeli, karena saya awalnya ingin berada di posisi depan ternyata malah dapet di posisi belakang hehe.

Kereta Gajayana dengan rute Gambir - Malang ini berangkat pukul 17.45 wib dan diperkirakan sampai pukul 09.20 WIB keesokan harinya. Sepanjang jalan juga pihak kereta menawarkan berbagai macam makanan dan minuman yang harganya lumayan terjangkau, jadi kalian gak perlu takut kelaperan. Meskipun gerbongnya saya kira bukan gerbong baru, namun kebersihannya terjaga. Tapi, cahaya di setiap gerbong terlalu terang buat saya, sehingga agak kesulitan untuk terlelap.

Penampakan kereta Gajayana dari Luar.




01 September 2016
09.30 WIB

SAMPAAAAAAAAAAAAAAAIIIIIIII !!!! Akhirnya menjejakkan kaki di stasiun kota lama, Malang.
*krucuk* perutnya laper. Akhirnya memilih untuk melipir ke WARUNG RAWON TESSY. Letaknya tidak terlalu jauh dari stasiun, kalo jalan sekitar 5 menit juga nyampe. Melangkahlah kaki menuju ke sana. Sesampainya disana, saya memesan makanan andalannya nasi rawon, dan rasanya........... enaaaaaaa' duh! *pegang pipi* Untuk harganya ? Kalo gak salah 2 porsi nasi rawon, 1 tusuk sate usus dan 2 es teh manis sejumlah 73 ribu rupiah.
note : untuk sepiring tambahan bermacam lauk itu bisa kita pilih dan dibayar yang dimakan saja.


Porsi makan di Warung Rawon Tessy - Malang

Setelah sarapan yang udah agak kesiangan tersebut, saya melanjutkan perjalanan ke daerah Batu menuju penginapan di SEULAWAH GRAND VIEW. Dengan menggunakan CITRA TAXI, yang menjadi taksi lokal di kota Malang. Pemesanannya bisa via telepon, WA, ataupun aplikasi khususnya. Armadanya pun beragam, dari sedang, avanza, innova dan lain sebagainya. Supir nya juga ramah-ramah. Nyaman pokoknya.

Perjalanan menuju penginapan lumayan memanjakan mata, apalagi dengan udaranya yang adem-adem gimana gitu. Semakin ke atas, semakin dingin dan pemandangannya semakin indah. Dengan jarak sekitar 1 jam lamanya, argo taksi yang harus dibayar sejumlah 130ribu-an (cmiiw). Dikarenakan memesan hotel melalui app online, jadinya saya harus menunggu sekitar 1 jam untuk bisa check in menurut kebijakan hotel. Menjelang menunggu, akhirnya saya bertemu dengan pihak rental motor yang saya sudah hubungi semenjak di Jakarta. Fasilitas free delivery ke tempat pengambilan dan penjemputan akhir nantinya, kondisi motor baru Mio M3, mendapatkan 2 buah helm dan 1 buah jas hujan. Harganya hanya 70 ribu/hari. Worth it kok. 

Menginap di Seulawah memiliki 2 view, view gunung dan kolam renang. Harganya juga relatif terjangkau mulai dari harga 300 ribuan/hari. Fasilitasnya sudah termasuk sarapan pagi, meskipun tidak terlalu beragam pilihannya. Tapi jangan heran bila tidak ada fasilitas AC (Air conditioner) karena memang suasana di batu sudah lumayan dingin, apalagi malam. 






Sorenya setelah istirahat sebentar, saya memutuskan untuk berkeliling menuju MUSEUM ANGKUT, dengan menggunakan waze sebagai penunjuk jalan, ternyata jarak tempat wisata di Batu tidak terlalu jauh satu sama lain. Tiket masuknya adalah 80 ribu dengan tambahan terusan ke D'TOPENG MUSEUM, dan 30 ribu sebagai biaya kamera DSLR (atau jenis kamera lainnya kecuali kamera handphone) bila ingin dibawa masuk. Di dalamnya kita bisa menemui banyak sekali alat transportasi dari berbagai jenis, negara dan peralihan waktu. BA-NYAK. Beneran deh, luas banget. Kerasanya gak kelar-kelar, sampe harus berhenti berkali-kali mengistirahatkan kaki. Apalagi tempatnya yang amat sangat lucu dan photogenic di berbagai sudut, buat kalian yang suka foto, pasti akan sangat dimanjakan oleh fasilitasnya. Bahkan sampai tutupnya tempat sekitar pukul 20.00 WIB, rasanya masih belum cukup berkeliling, hingga saya harus rela melewatkan D'TOPENG MUSEUM untuk dinikmati. 








Selepas dari museum angkut, akhirnya saya bertolak ke arah ALUN-ALUN KOTA BATU sekaligus mencari makan malam. Akhirnya pilihan jatuh ke tukang bakso di sekitar alun-alun, sekaligus mampir ke Pos Ketan Legenda 1967 yang menjadi salah satu rekomendasi untuk dikunjungi. Harga ketan dengan berbagai macam topping ini berkisar antara 5 ribu - 15 ribuan (cmiiw), sangat ramah di kantong meskipun porsinya tidak terlalu banyak. Tapi rasanya enyaaaak~ Jangan kaget ya kalo nanti antriannya panjang, tapi tenang, pelayanannya tidak lama kok.

Pos Ketan Legenda 1967 - Batu


02 September 2016
10.00 WIB

Setelah menghabiskan sarapan di penginapan, tujuan selanjutnya adalah JATIM PARK 1. Masih dengan bantuan waze dan posisi lokasi yang tidak terlalu jauh, akhirnya mulailah mengelilingi tempat wisata tersebut. Dengan biaya 100ribu /orang untuk tiket masuk terusan JATIM PARK 1 dan THE BAGONG ADVENTURE. 

Di THE BAGONG ADVENTURE, ada berbagai macam informasi mengenai tubuh manusia. Di setiap sudut lantainya kita akan disuguhi berbagai macam visualisasi organ dalam ataupun luar tubuh manusia, dengan berbagai macam kegunaannya. Tempat ini sangat di rekomendasikan untuk perjalanan keluarga, karena sarat dengan edukasi dan pastinya tetap menarik.

Sedangkan untuk JATIM PARK 1 nya sendiri memiliki banyak sekali wahan permainan berupa permainan 3D, Rumah hantu, wahana bermain seperti di Dufan, beberapa display rumah adat Indonesia hingga kolam renang. LENGKAP. Bahkan juga disediakan berbagai macam pilihan tempat makan untuk para pengunjung. Untuk yang sedang liburan bersama keluarga, saya menyarankan untuk mendatangi tempat ini karena bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, sekaligus belajar banyak hal. Lagi - lagi, wilayahnya yang luas, disarankan untuk anda menggunakan alas kaki yang nyaman. Merasa lapar ketika berkeliling ? tidak perlu khawatir, di Jatim Park 1 disediakan banyak tempat makan dengan berbagai macam pilihan, dari makan berat hingga makanan penutup. Tentunya dengan harga yang juga relatif terjangkau.











Setelah selesai mengelilingi JATIM PARK 1, mari berpindah tempat ke destinasi ke JATIM PARK 2, dimana ada BATU SECRET ZOO dan MUSEUM SATWA yang amat sangat saya nantikan untuk jelajahi. Terlebih saya sangat mencintai binatang, jadi bisa dibayangkan bagaimana excited - nya saya sepanjang perjalanan, meskipun cuaca sedikit mendung, tapi tetap tidak menyurutkan niat.

Dengan membayar tiket masuk terusan sejumlah 100ribu/orang untuk kedua tempat tersebut, saya memulai petualangan pertama di MUSEUM SATWA. Megah, pastinya. Dari luar sudah bisa dilihat bagaimana eksteriornya. Di dalamnya pun suasana sangat nyaman sekali, berbagai macam binatang yang sudah di awetkan dari berbagai zaman dan negara mampu di tampilkan dengan tambahan visualisasi yang sangat menarik. Surprisingly AMAZING ! Berasa kayak lagi gak di museum *norak*






Bersebelahan dengan MUSEUM SATWA, terdapat BATU SECRET ZOO  yang buka hingga pukul 18.00 WIB. Kembali saya di manjakan dengan berbagai macam jenis binatang dengan design lingkungan indoor maupun outdoor. Mulai dari yang jinak hingga binatang buas dapat di lihat secara langsung di sini. Bahkan fasilitas seperti melihat berbagai macam binatang saat diberi makan yang kebanyakan pada pukul 11.00 WIB, hingga bisa berfoto bersama binatang dengan membayar sekitar 5 - 10 ribu saja per orang. Sayangnya karena hari sudah semakin sore dan hampir tutup, saya tidak bisa menikmati dengan leluasa. Karena kebanyakan binatangnya udah pada mau masuk kandang *Sad*






Malamnya setelah mengistirahatkan diri beberapa saat di penginapan, BNS (Batu Night Spectacular) menjadi destinasi wisata selanjutnya. Tempat wisata yang memang buka sedari sore ini berkonsep taman hiburan malam dengan berbagai macam fasilitas wahana bermain, dan spesialnya adalah taman lampion yang berisi beragam macam lampion berbagai bentuk. Tiket masuknya hanya 40ribu/orang, tapi bila mau kita bisa membeli tiket terusan sejumlah 100ribu/orang, yang termasuk semua wahana bermain, taman lampion dan sebagainya. Namun bila membeli terpisah, tiket masuk taman lampion adalah 15ribu/orang dan sepeda udara 13ribu/orang (CMIIW). BNS sendiri juga menyediakan food court berisi berbagai macam pilihan jajanan, dan beberapa toko pilihan berisi berbagai macam barang mulai dari pakaian hingga oleh-oleh khas batu dan malang. Di food courtnya sendiri kita bisa menyaksikan air mancur menari yang berdurasi sekitar 10 - 20 menit pada pukul 20.00, 21.30, 22,30 (cmiiw).





03 September 2016
12.00 WIB

LAST DAY IN BATU! *gegulingan di kasur*
Saatnya kembali ke malang dan menikmati hari terakhir di kota malang. Kembali menggunakan Taksi Citra, perjalanan menuju kota kembali memanjakan mata. Apalagi rutenya agak berbeda dengan keberangkatan kemarin. Kali ini kanan kiri yang terlihat kebanyakan adalah hamparan sawah dan pegunungan. Hijau sekali~

Perhentian pertama di kota Malang adalah SAME HOTEL, yang berlokasi di Jalan Pattimura No. 19 ini tergolong hotel baru dengan konsep minimalis dan SAYA SUKAAAA INTERIORNYA!

Kali ini walaupun juga memesan hotel melalui online, saya tidak perlu menunggu lama untuk check in, dan mendapatkan ruangan kamar di lantai 6. Fasilitasnya lumayan dengan konsep modern minimalis, apalagi letaknya yang tidak terlalu jauh dari Alun - Alun Tugu ataupun Alun - Alun Malang. Harganya pun tidak terlalu mahal mulai dari 300ribuan saja.

Salah satu sudut di SAME HOTEL

Sorenya saya memutuskan untuk jalan-jalan dan melipir menuju BAKSO PRESIDENT, salah satu tempat makan rekomendasi lainnya. Tempat makan yang berlokasi persis di sebelah jalur rel kereta api ini memang sedikit unik, karena menawarkan sensasi getaran rel ketika kereta api lewat. Pilihan bakso yang ditawarkan juga cukup beragam disini, baik bakso biasa hingga bakso bakar, pembeli pun bisa membeli secara satuan ataupun paket. Harganya untuk satuan mulai dari 2ribuan/butir.




Sayangnya sore hari di Malang sangat kelabu, hujan begitu deras sehingga harus mengurungkan niat untuk pergi berkeliling. Karena saya masih menggunakan motor rentalan dengan harga 100ribu/hari sudah beserta biaya antar dan jemput motor. Kondisi motor juga bagus dan terawat, serta fasilitas 2 helm dan 1 buah jas hujan.

Selepas maghrib, saya memutuskan untuk berkeliling sekaligus mencari makan malam. Tempat pertama yang saya datangi adalah TOKO OEN. Toko es krim legendaris yang sudah berdiri berpuluh tahun lamanya. Pilihan pun jatuh kepada es krim Oen Special dan Wrenersnicsel. Rasa es krimnya yang home made memang sedikit berbeda daripada es krim biasanya, lebih lembut. Dan Wrenersnicel (CMIIW) yang berisi daging dibalut bumbu khusus, memang sangat enak berpadu dengan mushroom sauce.



Berlanjut selepas makan di TOKO OEN, akhirnya memilih untuk melangkahkan kaki ke Toko MALANG STRUDEL di Jl. Kawi Atas NO. 43C. Toko oleh-oleh ini menawarkan banyak pilihan jajanan, dan yang paling recommended adalah Malang Strudel-nya. Pilihan rasanya ada banyak, tapi yang saya pilih adalah Choco Banana.




Pernah dengar Kalampoki Quayhouse ? Tempat makan yang berada di jalan Bukit Barisan, Malang ini merupakan pendatang baru yang cukup di gemari oleh para muda-mudi kota Malang. Banyak sekali. Pilihan makanannya yang memiliki harga lumayan terjangkau mulai dari 10 ribuan saja, dan memiliki rasa yang enaaaaa'. Beneran. Porsinya ngenyangin pula. Jadinya gak rugi. Pilihan saya jatuh ke Poki Noddle dan Poki Wings, serta minumnya Banana Smoothies dan Green Tea series (Lupa namanya). 







Mampir sebentar ke Alun-Alun Malang yang sedang ramai dikunjungi karena pemerintah setempat mengadakan acara Nobar film dalam rangkaian Festival, menjadi penutup hari itu di kota Malang. 




04 September 2016
09.00 WIB

Tepat pukul 09.00 wib selepas sarapan di hotel, saya keluar sebentar dan memilih menghabiskan waktu di MUSEUM MALANG TEMPOE DOELOE. Museum yang memang sudah buka sedari pagi ini mungkin terlihat kecil dari luar, tapi nyatanya berisi banyak sekali benda peninggalan sejarah serta cerita mengenai kota Malang dari masa kerajaan Mataram hingga pemerintahan demokrasi. Biaya masuk sekitar 15ribu/orang, cukup membawa saya mundur ke belakang melihat perjalanan sejarah kota Malang. Apalagi banyak spot menarik untuk menjadi latar dalam pengambilan gambar. Tempat ini salah satu yang saya rekomendasikan untuk anda pecinta sejarah.



 


 12.45 WIB

Perjalanan sekitar 30 menit menuju bandara dari hotel sedikit menitikkan rasa sedih karena harus berpisah dengan suasana kota Malang yang sudah pasti akan saya rindukan. Perjalanan menggunakan salah satu maskapai penerbangan akan membawa saya kembali ke dunia nyata, waktu untuk jalan-jalan sudah habis. Terlintas hati tidak ingin pulang. Because Malang, I'm Falling In Love, literally. Dan perjalanan singkat di kota malang, nyatanya akan selalu saya kenang.

Semoga bertemu di lain kesempatan, Malang.





Jakarta, September 2016
Mengenang yang seharusnya dalam ingatan.



Note : 

Untuk beberapa gambar lainnya bisa cek di instagram : Mytaa


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS