Perempuan itu dan tempat ternyamannya

Friday, July 19, 2013





Kakinya melangkah gontai menuju suatu tempat yang menjadi tempat favoritnya di sebuah pusat perbelanjaan, atau mungkin dimanapun. Tempat penenangnya kala tidak tau harus kemana. Dikelilingi oleh jutaan buku, dan itu membuatnya merasa tidak sendiri.

Ada banyak kenangan yang tertinggal disana. Iya. Di toko buku yang sedang ia kunjungi. Pertama kalinya ia bertemu seseorang, yang pernah mengisi hari-harinya. Pertama kalinya pula ia tahu bahwa kedepan hidupnya tidak akan sama lagi. Pertama kalinya ia merasa rumah bukan hanya tempat yang selalu tenang, tapi bisa ia temukan dimanapun, bahkan ditengah keramaian. Pertama kalinya ia bisa memilih yang ia mau. Pertama kalinya ia berkata pada dirinya bahwa ia akan selalu kembali. Pertama kalinya, ia jatuh cinta dengan segala yang telah ada, namun semoga ini tidak menjadi yang terakhir baginya.

Perempuan itu masih perempuan biasa yang sangat suka menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk memilih beberapa buku terbaiknya. Untuk di baca dan di bawa pulang. Masih saja perempuan itu, perempuan yang berharap bisa menemukan seseorang untuk bisa menemaninya berkeliling di sana. Seseorang yang bisa menjadi tempatnya berdiskusi tentang buku yang sedang ia pilih. Karena terkadang, perempuan itu terlihat bagaikan seseorang yang linglung, terlalu banyak pilihan memang seringkali membuatnya gamang untuk menentukan pilihan. Meski pada akhirnya ia harus memilih yang terbaik.

Cerita di balik sebuah buku menjadi salah satu syarat pemikiran matangnya untuk memilih. Perempuan itu tidak mau lagi tertipu oleh kemasan luar sebuah buku, karena beberapa kali ia merasa tertipu hanya karena sesuatu yang manis diluar tetapi di dalam tidak ia temukan cerita yang menarik. Cerita yang mampu membuatnya tak berhenti menatap, meski ia tau matanya letih untuk membaca. Cerita yang mampu membuatnya bertahan untuk menggenggam, meski ia tau bahwa ia butuh istirahat meski sejenak. Jadi, “Don’t judge a book by it’s cover” mungkin bisa dipertimbangkan ke absahannya.

Pilihan mulai dari yang berada paling dekat dengannya hingga berada di rak paling belakang, membuatnya harus memutar langkah hingga mencapai rak paling akhir. Masih saja perempuan itu membolak-balikkan buku atau halaman yang tertera di hadapannya. Memilah dengan teliti.

Perempuan itu sangat suka toko buku. Masih suka hingga sekarang. Bawa ia kesana dan ia bagaikan seorang putri yang menemukan tempat rahasianya. Bagaikan seseorang yang menemukan tempat ternyamannya untuk singgah. Tak pelak terkadang ia terlihat sedang tersenyum ketika membaca cerita yang lucu, atau merengutkan dahinya untuk mengartikan cerita lainnya. Baginya memilih buku yang terbaik dan pantas untuk dibaca itu tidak mudah, butuh proses sebelumnya. Begitu pula dengan hidup, bukan ?

Impian selanjutnya adalah menemukan seseorang yang tepat untuk ia ajak singgah di tempat rahasia sekaligus tempat ternyamannya. Seseorang yang mungkin saja ia cari bagaikan memilih buku terbaiknya, di sebuah toko buku. Toko dengan segudang kisah.







Masih tentang perempuan itu.

Thursday, July 18, 2013

"Harus memulai kembali dari awal. Harus bisa, dan pasti bisa." Ucap perempuan itu lirih di sela helaan nafasnya yang berat.

Belaian angin malam seringkali menemani kehidupan malam sang perempuan. Berbekal segelas cokelat hangat dan laptopnya yang menyala. Kembali ia menumpahkan rasa yang ia miliki kedalam jurnal hariannya. Perempuan itu hanya perempuan biasa yang sangat mencintai dunia menulis. Ceritanya tentang masa lalu, kini dan impian yang akan datang, menjadi cerita yang berbeda dan bermakna untuknya. Baginya cerita tentang kehidupan itu seperti rasa permen, bermacam-macam, dan tak akan pernah cukup waktu untuk merasakannya.

Perempuan itu selalu bermimpi tentang seseorang, yang suatu saat nanti bisa menemaninya menghabiskan hari untuk bercerita tentang banyak rasa dan berakhir dengan membaca cerita yang pernah ia tuliskan. Baginya seseorang yang ia akan cintai kelak, harusnya adalah seseorang yang mencintainya beserta cerita-ceritanya. Tak peduli bagaimana bodohnya kisah itu.

"Kalau dia saja tidak bisa mencintai goresan tanganku, bagaimana dia bisa mencintai asal muasal cerita itu terbentuk ? Diri dan seluruh hidupku." Perempuan itu menjawab dengan tenangnya, ketika seseorang bertanya mengapa ia memiliki kriteria seperti itu.

Seringkali perempuan itu bercerita tentang pahitnya menunggu dan tertatihnya ketika bangkit dari luka. Bukan karena ia senang mengungkap aib hatinya, tapi ia hanya ingin merasa bebas dan menghargai rasa sakit yang telah menyempatkan diri untuk singgah dalam cerita kehidupannya. Entah sudah berapa banyak lembar kehidupannya ditemani oleh isak tangis dan bulir air mata yang menetes. Tapi ketika akhirnya ia bersimpuh dalam sujud dan mengangkat tangannya dihadapan sang Maha Pencipta. Perempuan itu tahu, bahwa dirinya masih mampu untuk berdiri kembali.

Janji manis dan kejadian menyenangkan dalam hidup ? Tentu saja perempuan itu masih membingkainya dengan hangat di setiap sudut otaknya. Tawa yang terselip dan membuncah hebat ketika apa yang perempuan itu impikan satu persatu menjadi nyata. Bukan hanya karena usahanya sendiri, tapi banyak orang-orang yang bahkan tidak dia duga sebelumnya, mampu membantunya mewujudkan itu. Campur tangan Tuhan ? Tentu saja selalu ada. Hangatnya pelukan mereka yang menyayangi perempuan itu, seakan menjadi bahan bakarnya untuk selalu tetap tersenyum, meski air mata menggantung ingin segera mendobrak keluar.

Masih tentang perempuan itu. Masih tentang kesukaannya menulis tentang apapun. Masih tentang helaan napasnya yang seringkali tak teratur, ketika terlalu emosi dalam menggoreskan kisahnya. Masih tentang harapannya dalam mencari seseorang yang ingin duduk disampingnya dan menghabiskan waktunya untuk bertukar rasa, dan tak bosan membaca cerita-ceritanya.






The best thing I never had - Beyonce






What goes around comes back around (hey my baby)What goes around comes back around (hey my baby)What goes around comes back around (hey my baby)What goes around comes back around (hey my baby)
There was a timeI thought, that you did everything rightNo lies, no wrongBoy I, must’ve been outta my mindSo when I think of the time that I almost loved youYou showed your ass and I saw the real you
Thank God you blew itThank God I dodged the bulletI’m so over youSo baby good lookin’ out
[Chorus]I wanted you badI’m so through with itCuz honestly you turned out to be the best thing I never hadYou turned out to be the best thing I never hadAnd I’m gon’ always be the best thing you never hadI bet it sucks to be you right now
So sad, you’re hurtBoo hoo, oh, did you expect me to care?You don’t deserve my tearsI guess that’s why they ain’t thereWhen I think that there was a time that I almost loved youYou showed your ass and I saw the real you
Thank God you blew itThank God I dodged the bulletI’m so over youBaby good lookin’ out
[Chorus]I wanted you badI’m so through with itCuz honestly you turned out to be the best thing I never hadI said, you turned out to be the best thing I never hadAnd I’ll never be the best thing you never hadOh baby I bet sucks to be you right now
I know you want me backIt’s time to face the factsThat I’m the one that’s got awayLord knows that it would take another place, another time, another world, another lifeThank God I found the good in goodbye
[Chorus]I used to want you so badI’m so through it thatCuz honestly you turned out to be the best thing I never hadYou turned out to be the best thing I never hadAnd I will always be the, best thing you never had.Best thing you never had!
I used to want you so badI’m so through it thatCause honestly you turned out to be the best thing I never hadOh you turned out to be the best thing I never hadOh I will never be the best thing you never hadOh baby, I bet it sucks to be you right now
Goes around, comes back aroundGoes around, comes back aroundBet it sucks to be you right nowGoes around, comes back aroundBet it sucks to be you right nowGoes around, comes back aroundBet it sucks to be you right now




NB : Dear, you. Remember a thing, what goes around, comes back around. ;)



Hello, dad. Happy Birthday!

Sunday, July 14, 2013




Jambi, June 11st, 2013.

I’m standing there. In front of my home. Yes, home. When there’s no one who knows that I’m come back from my place. Except my sister and one of my friend who already join in my plan to pick me up at airport. I’ve already prepare everything for…. A few days before. I’ve the present and cake.

So, I say many thanks to all of you who help me to prepare about everything. For him.

He is my everything, even sometimes I’m can not accompany him in his birthday and give him any present strightaway. Usually, I’ll give him something later. Because, I can not meet up with him immediately.

But this year. In 2013. I just want to give him something in unpredictable way. I want to give some “happiness” with my hand directly. I want to accompany him at his birthday. As simple as that.

I want to show, how precious he is. For me.
Even sometimes, his action and decision making me confused and mad.
Even sometimes,  Maybe always, I can’t say how much I love him.

Because he is my man, and he always be. No matter, if someday there is a man who come and take me away from him. I’ll always coming back to him, again and again.

Well, sorry for my late post.


But, (still) Happy Birthday, AYAH!











 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS