Bagaimana sih rasanya dibohongi, karena sesuatu hal yang diketahui dirimu gak suka dan orang lain mencari aman dengan alasan agar kita tak tersakiti hatinya ? Well. Basi. Menurutku. Karena bohong ya tetap saja bohong. Kebohongan semanis apapun tetap saja terasa sakitnya suatu saat nanti.
Terkadang untuk menjadi seseorang yang harusnya melihat dari kedua sisi itu melelahkan, sudah. Akui saja. Ego yang berusaha untuk diseimbangkan dengan super ego ternyata seringkali menemukan jalan buntu. Capek. Lebih baik memang tidak tau apa-apa, jadi lebih baik rasanya.
Post ini mungkin berisi keluhan di 2012 (karena aku hanya manusia biasa yang juga punya segudang dumelan), setidaknya untuk melepaskan emosi yang belum terselesaikan, karena tidak baik menurutku untuk membawanya ke 2013. Pamali.
Berbicara langsung dengan orang yang dimaksudkan ? Mungkin karena aku bukan termasuk orang yang bisa dengan tega berbicara to the point, jadi ini bukan ide yang bagus. Seringkali berputar-putar mengintrogasi agar orang tersebut berbicara dengan sendirinya, biasanya sih begitu. Karena menurutku lebih menenangkan untuk mendengar sesuatu yang sebenarnya dari mulut yang bersangkutan, bukan karena kita yang menohoknya langsung ke inti pembicaraan. Jadi, basabasi adalah hal penting yang ada dihidupku, terlalu membosankan bila hidup langsung ke inti.
Berbicara tentang 2012, berbicara tentang tumpang tindihnya kehidupan yang sempat aku alami. Hidup itu kejam, manis, asam, asin. Semua. Komplit di 2012. Mau yang mana yang disebutkan ? Dibohongi ? Dicintai ? Mendapatkan impian ? Diperjuangkan ? Dicaci ? Duh! Lengkap. Sampe bersyukur ga hentinya dikasih banyak pengalaman berharga seperti itu. :))
Dibohongi ya ? Tanya saja sama mereka yang tau bagaimana rasanya dibohongi atas nama "kebaikan bersama" padahal memang terasa itu hanya untuk kenyamanan pribadi semata.
Dicintai ? Tentu, ada banyak orang yang mencintai gue dengan tulusnya tanpa bisa gue sebutkan satu persatu. Keluarga, teman, gebetan hingga ke mantan. ha ah.
Impian ? Well, my baby canon already in my hand. My oppy too. What a year! xoxo
Diperjuangkan ? Setelah sebelumnya ditinggalkan, disiasiakan, dibiarkan. Kembali untuk diperjuangkan itu rasanya menarik juga. Melihat sejauh mana seseorang akan membayar atas sikap di kisah masa lalunya.
Dicaci ? Banyak sih yang mungkin melakukannya dengan gue ketahui ataupun engga, tapi satu hal, makasih banyak loh. Kalo bukan karena kalian, blog gue ga bakal seproduktif ini :p
Dari kilasan beberapa post blog gue belakangan ini gue menyadari bagaimana gue berusaha untuk menahan emosi selama berbulan-bulan kebelakang dan meledaklah disini. Kata-kata penuh pernyataan dari hati yang seringkali menyebalkan bila bisa membuatku me-rewind kembali kejadian dibalik setiap cerita.
Kamu, ya kamu yang seharusnya membaca post ini seharusnya tau bagaimana menyebalkannya sikapmu sekaligus menenangkannya pelukanmu. Aku benci untuk merasakan dua hal itu dari seseorang yang hingga kini ternyata kembali untuk memperjuangkan kisah yang dulu kamu akhiri. Kisah yang hingga kini masih aku genggam pecahannya dan aku rasakan sakitnya. Tetap saja ada pengecualian pada akhirnya, diatasnamakan "kesempatan berikutnya" semoga saja kamu bisa membuatnya menjadi kesempatan terakhir yang membahagiakan.
"Didalam setiap hubungan , akan selalu ada masalah" - Him
Gak harus didalam hubungan pacaran, pertemanan dan keluarga juga. Semuanya akan selalu ada masalah. Dengan begitu kita akan tau bagaimana tingkah aslinya. Akan lebih bersyukur ketika bisa menerima tingkah menyebalkan satu sama lain, tidak melulu sikap baiknya.
Dalam hubungan pertemanan, seringkali bahkan ada emosi terselubung, menyindir dengan maksud perubahan yang baik nantinya hingga omongan telak didepan muka. Entah berapa tahun pun sudah pertemanan terjalin, tetap saja akan ada saatnya tidak akan bisa ditolerir perbuatannya. Walaupun mungkin aku tidak termasuk didalam cerita itu.
Apalagi didalam hubungan percintaan, dijatuhkan dan dicintai didalam kurun waktu yang tidak jauh berbeda sudah aku rasakan bagaimana rasanya. Paitpaitpait banget. Gak asik aja gitu rasanya dan gak mau lagi. Serius deh. Tapi begitu banyak juga bertemu dengan mereka yang menyayangiku dengan ketulusannya sendiri. Mereka itu..... memiliki masa dan tempatnya sendiri di sini. di hati.
Well, emosi gue terlalu banyak dan semenamena. Menyebalkan tapi mensyukuri adalah salah satu jalan keluarnya.
No comments:
Post a Comment