Harapan Tentang Kita, dari Aku.

Wednesday, January 16, 2013

Hari pertama posting di Tahun 2013. Selamat buat diri kita yang sukses menghadapi hari demi harinya yang pasti tidak lepas dari masalah hingga ketahun ini. Karena Tuhan dan doa mereka yang menyayangimu selalu mendampingi.

Masih tentang tema yang sama, dengan kehidupan yang berbeda. Pendewasaan diri untuk menjadi lebih baik tentu dibutuhkan bukan ? Meski hingga kini terus bertambah orang baru yang kita kenal, bukan berarti kita tidak mengeratkan kebersamaan dengan yang lebih dulu kita kenal kan ? Sejujurnya, akan selalu ada jarak yang membuat kita terlupa dengan apa yang sudah pernah kita lalui, menghanyutkan, hingga akhirnya kita disadarkan Tuhan melalu tangan-tanganNya yang lain.

Masih tentang bagaimana resahnya menunggu, asiknya bermain dengan rindu dan sendunya memikirkan masa depan yang belum tentu.

Polisi itu gajinya memang tidak seberapa. Memang kamu sanggup ?
Waktu bagi Polisi tentu yang didahulukan adalah Tugas dan Negara bukan yang lain, Memang kamu sanggup ?

Godaan yang dialami semasa kerja dinasnya itu lumayan banyak. Memang kamu sanggup ?

Sedikit rentetan pertanyaan dari sekian banyak yang terlontar,bagi mereka yang menunggu kekasihnya untuk bisa sukses dan keluar dari ksatriaan, hingga dianggap mampu membawa pangkatnya dengan seperangkat seragam dinas. Bagaimana dengan pertanyaan :

Sudah pasti kamu yang menunggunya ditiap hari, akan tetap bersamanya hingga menuju jenjang yang lebih serius ?

Terdiam. Setidaknya itu yang aku lakukan. Tersenyum dan berkata "Tuhan tau mana yang terbaik buat satu sama lain" seakan menjadi langkah yang bisa dipilih. Munafik ketika berkata tidak ada pengharapan untuk bisa terus menjalani hubungan yang jatuh-bangun dan disisipi akan tawa-tangis-emosi. Harapan adalah level paling akhir yang dimiliki oleh seseorang, karena ketika bahkan "harapan" saja tidak kamu miliki, lalu mengapa tetap bertahan ? Maka jangan coba-coba untuk mengatakan sesuatu yang kamu tau, sesungguhnya adalah kalimat yang sangat ingin kamu bicarakan.

Kamu tau bagaimana beratnya menjadi seseorang yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk tidak setia, tetapi tetap berusaha bertahan untuk tetap menyetia bahkan hingga saat ia diam ?

Godaan disetiap hubungan akan selalu ada. Tidak peduli apa jenis kelamin, ras, agama, jarak dan persamaan hingga perbedaan yang ada. Masalah akan selalu menghampiri. Tapi kuatkah aku, kamu ? Kita ? 

Mengharapkan kamu untuk tetap berdiri disamping dan mengenalkanku dengan bangga kepada mereka yang kamu kenal, bukanlah sekedar menjadi mitos untukku.
Mengharapkanmu untuk tetap selalu ada bahkan disaat tawa dan tangisku datang silih berganti, bukanlah menjadi sekedar mimpi buatku.
Mengharapkanmu tetap bersikap cemburu atas semua yang mampu membuatmu ingin menarikku kesisi, bukanlah sekedar angan untukku.

Harapan terbesar selain untuk melihat kamu tetap sehat dan bisa menyelesaikan pendidikanmu dengan semua jerih payah kemampuanmu sendiri, selain bisa membuatmu bisa lebih menyadari bagaimana pentingnya sebuah proses dalam menuju sebuah impian, adalah keinginanmu untuk selalu ada untukku hingga akhir. Selalu menemani, hingga nanti bukan lagi jarak jauh yang memisahkan tetapi lokasi panggilan luar biasa diluar kota dari atasan. Selalu hadir disetiap kondisi, hingga nanti yang membuatku resah bukanlah godaan dari pihak lain tetapi keadanmu dalam menjalankan tugas. Selalu meyakinkanku tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga tindakan, hingga nanti satu-satunya alasan yang tidak terbantahkan untuk tetap membuatku bertahan adalah kamu.


Pengertian yang seringkali menjadi harapanmu kepadaku akan selalu diusahakan untuk aku terapkan disetiap situasi dan kondisi. Karena aku tau, dirimu telah terlapisi oleh seragam yang kini menjadi impian dan cita-cita dan kebangganmu. Alasan yang seringkali membuatku harus berkata "iya" dan "mengalah" hingga menyiapkan setumpuk maaf untuk semua kegagalan yang kamu ciptakan, seharusnya membuatku mengerti betapa besar artinya "Harapan" hingga akhirnya tak ingin aku umbar ia dengan sukarela. Kenyataan tentang harapan masa depan bersama tentu tidak akan terlepas dari setiap hembusan doa didepan Tuhan, tetapi akan ada saatnya aku memilih berdoa untuk yang terbaik. Bukankah yang terbaik tidak harus selalu bersama ? Meski perpisahan hinga kini adalah salah satu peristiwa yang paling ingin aku hindari. Tapi bukankah kamu selalu membuatku terbiasa akan itu dibeberapa bulan terakhir ? Bukan tentang perpisahan untuk selamanya, tetapi berbicara tentang jarak yang untuk sementara meluas. Hingga akhirnya kamu kembali untuk membuatnya mengecil hingga tak berspasi. Antara aku dan kamu. Kita.

Jadi, tolong hargai perjuanganku dan mereka yang menyayangimu ketika menunggumu pulang. Tak perlu dengan limpahan materi dan segudang janji, hanya buktikan bahwa kamu mampu untuk berusaha selalu ada dan kembali lagi disetiap kepergianmu yang sementara. Karena setidaknya kamu tau bagaimana rasa menyesakkannya menjadi jauh dan ketiadaan akan kehadiran.

Kepada kamu yang mungkin kini lebih sering menggenggam tamengnya daripada tanganku, selalu kuselipkan namamu dihadapan Tuhan. - @Mytaaaa

Kepada kamu yang kini mendahulukan kepentingan Negara-nya daripada kepentinganku, selalu kuharapkan kehadirannya kembali disisi. - @Mytaaaa

Kepada kamu yang kini lebih sering merapatkan barisannya daripada pemikirannya tentangku, akan selalu ada rinduku yang terselip untukmu.  - @Mytaaaa

Kepada kamu yang lebih sring merencanakan taktik perang daripada rencana bersamaku, Ini aku yg msh menunggumu u/ bertanya,"Mau kemana kita?" - @Mytaaaa

Kepada kamu yang berharap akan pertemuan disetiap IBL, ada seseorang yang selalu menunggumu di tiapharinya. - @Mytaaaa

Ketika yang lain bertanya "Besok mau kemana?" harus ada yang bertahan dengan pernyataan "Baikbaik ya kamu disana. Weekend kan kita ketemu" - @Mytaaaa

Kepada kamu yang memiliki harapan akan ada kesetiaan ketika menunggu,dsini ada yg berharap kesetiaan ada ketika bahkan kamu bebas akan jarak. - @Mytaaaa

Untuk kamu yang kini sedang bermain dengan peluh dan berusaha dengan tekad yang kuat. Percayalah, adamu menjadi alasanku untuk tetap bertahan, hingga nanti Tuhan menuliskan lanjutan kisah kita. Kembalilah pulang dengan segudang kebanggan bagi mereka yang menyayangimu.





With love and patience,

Myta




No comments:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS