Surat untuk Ibu — Empat

Monday, June 26, 2023

 Assalamualaikum, Ibuku…

Hari ini Kakak iseng buat konsultasi. Karena rasa tidak nyaman yang Kakak rasakan semakin menjadi. Kakak juga semakin sulit bernapas, bu. Rasanya udara di sekitar Kakak menipis dan sulit untuk dihirup. Bingung. Baru pertama kalinya Kakak sampai sebegininya. Biasanya kalau Kakak sedang bingung, Kakak bisa tanya Ibu. Mulai saat ini, Kakak coba tanya ke orang yang mungkin bisa membantu ya. Ibu tenang aja.

Hasilnya? Tentu seperti yang sudah beberapa teman Kakak juga coba diagnosis. Tadi Kakak sudah coba tanya ke beliau yang lebih profesional, gapapa kok, tapi butuh proses. Gak tau butuh berapa lama. Semoga Kakak bisa melewati fasenya dan tidak berkubang duka semakin lama. Semoga apa yang Kakak bisa kenang, adalah segala hal baiknya. Walaupun sekarang Kakak udah ga bisa minta doa Ibu, tapi Kakak berusaha untuk bisa kembali lagi seperti biasa. Ibu tenang aja.

Mungkin jika tidak lewat surat, jika saja Ibu pun masih ada, dan Kakak ada di fase seperti ini. Kakak gak akan dengan mudah menceritakan hal seperti ini. Ketakutan Kakak akan menambah satu lagi hal yang harus ibu khawatirkan dan pikirkan. Tapi kali ini hanya dengan surat ini, Kakak bisa lebih lega menceritakan berbagai hal. Iya, sehabis sholat pun tetap akan Kakak ceritakan keluh kesah dan keinginan yang seringkali diluar batas manusia. Terutama untuk Ibu, semoga doa Kakak didengar Tuhan ya. Kalau tidak hari ini, akan Kakak selalu coba setiap waktu. Jadi, Ibu tenang aja.

Tapi bu, Kakak boleh bilang kangen yang sedikit lebih banyak ga hari ini? Boleh ya? 

Semoga rindu Kakak diwakili oleh seuntai doa yang akan terus selalu Kakak ucapkan,

Rabbighfirlii wali waalidayya warham humma kamaa rabbayaanii shaghiiraa. 



BSD, mencoba menikmati proses dan rindunya akan hidup tanpa Ibu.

No comments:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS