Terlalu cepat hingga tidak bisa berpikir terlalu lama. Shock. Pengalaman pertama, begitulah adanya. Banjir tahunan yang biasanya menyapa, seringkali hanya mengecap pagar rumah, tidak menyentuh pintu. Namun kini air setinggi betis manusia sudah mengambil alih kehidupan dirumah bawah. Rumah komplek lainnya ? Jangan ditanya. Bahkan kita bisa menyentuh atapnya sembari lewat. Bayangkan bagaimana komplek perumahan dalam sekejap menjadi lautan air.
Pertanyaan, "Kenapa bisa sesantai itu ?" mungkin menghinggapi pikiran mereka yang melihat saya berlari, berjalan, tidak hentinya membidik gambar hingga meminta izin untuk ikut bersama perahu tim rescue. Jawabannya, karena saya terlalu panik untuk bisa diam dan saya butuh pengalihan, melalui passion saya, fotografi.
salah satu gang yang berada didataran atas.
Act1. Penurunan perahu karet tim rescue untuk menolong warga.
Act2. Salah satu adegan dari prosesi penyelamatan.
See ? yang didepan itu adalah kumpulan sampah, daun-daun, etc. Berasa di amazon.
Act3. Penyelamatan memakai 3 perahu karet.
Act4. Kedalaman air tidak menjadi penghalang bagi para tim rescue.
Kedatangan Pak Jokowi.
Disambut hangat oleh para warga. Terimakasih Pak Jokowi :)
Kegiatan anak-anak pasca surutnya air banjir yang "mendatangi" wilayah tempat tinggal mereka
Anak - anak biasanya mengekspresikan keinginan mereka. Saat mereka yang tertimpa musibah masih bisa bermain, dan tersenyum. Kenapa kita tidak mencoba untuk belajar dari mereka ?
23 November 2012
Sehari setelah peristiwa banjir besar tahun 2012 melanda di kawasan Madrasah - IKPN Bintaro.
No comments:
Post a Comment