Ini post
klise tentang hidup yang mungkin saja aku adalah salah satu dari sekian ribu orang yang
mengalaminya.
Tentang
perjuangan seseorang dalam meraih masa depannya, tapi tepat di penghujung
waktu, rencana yang telah susah payah ia susun dengan sedemekian rupa, semuanya
berantakan dengan sempurna.
Bagaimana
rasanya mengangankan sesuatu, memiliki satu demi satu impian yang kamu usahakan
untuk terwujud, demi membanggakan mereka yang kamu sayangi ?
Excited ?
Bahagia ? Deg-degan ? Menunggu saat yang dinanti tiba.
Tapi
bagaimana rasanya ketika semua hal yang kamu impikan, mendadak jatuh berserakan
tanpa ada satu hal pun yang tersisa ?
Yes, like
there’s nothing left.
Manusia
akan menghadapi hidup yang mana sakit, ditinggalkan, kecewa, hingga merasa tak
lagi memiliki harapan terjadi berulang-ulang kali. Bukan hanya tentang masalah
hati, tapi juga karena impian yang terhalang lajunya atau karena kesempatan
yang tak pernah datang. Namun hidup akan terus berjalan, bukankah begitu hukum alam
yang diterapkan ?
Akan selalu
ada sesuatu yang menghalangi, membatasi atau bahkan menghentikan sesuatu yang
sedang kita perjuangkan mati-matian. Tak peduli berapa lama waktu dan peluh
yang mengalir, seringkali itu semua tidak akan berarti.
Terkadang
tidak peduli sudah sejauh apapun perjalanan yang kamu tempuh, sesulit apapun
rintangan yang kamu lewati, sebanyak apapun pekerjaan yang kamu selesaikan.
Orang lain, akan menanyakan hasilnya. Entah benar mereka ingin mengetahui dan
merangkulmu atau sekedar ingin mengetahui masalah orang lain. Mencemooh kala
kamu bergerak terlalu lamban atau bahkan gagal. Namun berteriak lebih bahagia
ketika kamu menyelesaikan dengan sempurna.
Mereka yang
seperti apa yang seringkali kamu temui ? Mereka yang memelukmu dengan kebanggan
yang membuncah tanpa peduli hasil pencapaianmu ? Atau malah mereka yang tanpa
bertanya apapun, bagaimana keadaan sebenarnya, apakah kesulitan sedang
menghalangi langkahmu, mengolokmu dengan tawanya, menyatakan sesuatu yang
membuatmu merasa tersedak dan meringis, seakan mereka mengetahui alur cerita
hidupmu dengan baik ? Meski sebenarnya, ingin sekali kamu tanyakan “Sebaik apa
kamu mengetahui tentang sesuatu yang aku jalani ?”
Seseorang
yang kamu jatuhkan dengan tawa dimulutmu itu, pernahkah kamu berpikir bahwa ia
pernah terduduk lemas tak berdaya dan terisak meratap ? Pernahkah kamu
bayangkan, bahwa ia pernah mengupayakan segala sesuatu yang ia bisa dengan
segala jerih payah, hingga akhirnya terlalu lelah untuk barang sedetik saja
melangkah ?
Hidup akan
selalu berbicara tentang sebuah keterbalikan. Baik dan jahat. Adil dan tidak
adil. Hingga mereka yang melihat segala yang kamu perjuangkan dan membantumu,
atau malah menjatuhkanmu tanpa sisa.
Bukan
sepenuhnya salah mereka untuk meletakkan tawa di atas kegagalan yang kamu
alami, itu hak hidup yang mereka miliki, tapi bukan salahmu juga untuk tahu
bagaimana pahitnya kegagalan. Karena bukankah hanya orang yang pernah menikmati
pahitnya gagal yang artinya pernah mencoba dengan usaha dan doa ?
Jadi,
kembangkan senyum terbaikmu meski terkadang hidup terasa getir dengan pertanyaan
dan pernyataan dari mereka yang “merasa” berada di atasmu, atau lebih baik
darimu. Nikmati ketidakpercayaan mereka tentang kemampuanmu. Karena setiap orang memiliki jalan dan alasannya sendiri untuk menjadi yang lebih dulu, dan mereka yang lebih dulu mencapai garis finish, tidak selalu menjadi
pribadi pemenang. Bisa jadi nyatanya ia hanya memenangkan ego yang dimiliki dan membesarkannya hingga menutupi pandangannya
tentang perjuangan orang lain, disekitarnya.
Berjalanlah
meski perlahan,
langkah demi langkah,
karena hidup butuh kalah.
Untuk mengajarkan bagaimana menghargai dan
menjaga rasa orang lain,
ketika telah menjadi pemenang.
Jambi, May 22nd 2014
Ketika beberapa kegagalan menghampiri.
No comments:
Post a Comment