*SNIFF*
*SNIFF*
Looks like I smeel something wrong. Oh! Crap, I didn’t
do one of my lovely things.
Yes, wrote down all of my “miracle” things that happened
on my life.
So, here I am.
Mau cerita apa dong?
Gimana kalau cerita sedikit “kegilaan” – yet lovable things—yang sedang dihadapi
beberapa saat terakhir ?
Yaitu…….
*drums
roll*
WEDDING
PREPARATION (Part 1) – Pertemuan Dua Keluarga
Mungkin untuk beberapa orang, atau bisa kita katakan
BANYAK ORANG, akan merasa sangat terkejut dengan pemberitaan bahwa seorang
ZULFAH NURHANNI ZULAIMYTA, akan menikah dalam waktu yang….. tidak lama lagi.
Pengembaraan yang tidak terpikirkan sebelumnya,
perencanan yang disusun sedemikian rupa, akhirnya harus mengalah pada keputusan
takdir bahwa memang sebaik-baiknya manusia merencanakan, kejutan semesta dan
ketetapan Tuhan adalah yang tak pernah mampu terduga.
Jadi, mulailah kita dengan acara Lamaran setelah
sebelumnya dimulai degan ngobrol di Palembang, di akhir maret 2017 (Iya, jauh. Mumpung lagi ada acara keluarga
disana, dan doi lagi bisa buat cuti sebentar). Lelaki ini memberanikan diri
bertemu dan berbicara secara langsung dengan sang kepala keluarga -red : Ayah- dan ternyata tidak segampang
itu. Harus ada pertemuan kedua keluarga inti yang memang sebelumnya tidak
pernah terjadi. Maklum, namanya LDR (Long Distance Relainship
Relationship), apalagi memang perkenalan antara dua insan yang ingin menikah
ini tergolong cukup singkat, kurang dari 1 tahun saja. Terus
udah langsung memutuskan untuk menikah ? Why
Not ? Karena udah 25 tjoy, udah merasa bahwa diri membutuhkan segala
yang pasti, bukan lagi janji-janji. Emangnya masa kampanye ?
Oke, lanjut.
Setelah akhirnya ada perencanaan, akhir april menjadi
salah satu jalan pertama perkenalan kedua keluarga. Mr. Sasmerta akhirnya
membawa kedua orangtu, adek, dan kedua om-tante nya untuk bertemu secara
langsung di kediamaan saya, di Jambi. Pertemuan non formal kali ini memang di
khususkan untuk pertemuan kedua keluarga, dan pembicaraan mengenai hari
pernikahan.
“Jadi kalian maunya nikah nya tanggal berapa ?”“Tanggal 17 November untuk akad, dan 19 november 2017 untuk resepsi.”
Percakapan singkat yang mendadak terjadi, karena
ditanyakan mengenai tanggal keinginan kami berdua, yang memang kami sudah pernah
membicarakan hal ini sebelumnya. Jadi, tidak terlalu ragu dalam menjawab.
Untungnya lagi, kedua keluarga menyetujui dan merestui.
Tidak memakan waktu lama, hanya bertandang ke rumah
saya, dilanjutkan makan malam bersama di sebuah restoran dan semuanya
berlangsung dengan amat sangat baik.
Kini dimulailah perjalanan sesungguhnya untuk mencapai
pintu perjalanan untuk merubah status dari BELUM KAWIN, untuk menjadi KAWIN di
KTP nanti.
But this is not over yet…
BSD, Desember 2017
Officially Mrs. Sasmerta
No comments:
Post a Comment