Selamat datang, dua ribu enam belas.
Sudah lama sekiranya saya tidak
menyampaikan kabar dan menuliskan beberapa bait tentang kehidupan. Saya rindu.
Maaf lama tidak menyambangi lembaran kertas digital ini. Bukan berarti saya
lupa, hanya memang terkadang kesibukan untuk menjadi seseorang yang diharapkan
untuk bisa hadir di segala ruang, menyita banyak waktu.
Dua ribu enam belas,
terpaut hanya beberapa bulan dari cerita
sebelumnya, namun terlihat seperti cukup lama. Rindu yang akhirnya akan saya
tuang dalam barisan kata.
Tahun baru yang seringkali di deifinisikan
dengan rentetan catatan panjang resolusinya, beribu rencana yang diharapkan
bisa dilsayakan kali ini. Ada yang tertunda entah sekian lama dengan berjuta
alasan, atau memang mungkin pikiran "waktu masih banyak" seringkali
terbersit dan terbuai hingga tak sadar, waktu telah meninggalkan terlalu jauh.
Tahun yang sudah semakin banyak
bilangannya, dan saya yang semakin denial tentang kehidupan untuk menjadi lebih
dewasa. Bagaimana tidak, harusnya sekarang waktu tentang rencana kehidupan yang
lebih berdua, nyatanya malah lebih memilih untuk menunggalkan diri, meraih apa
yang masih jauh dan belum tergapai pasti. Bahkan resolusi ? Hanya setengahnya
yang nyatanya terisi.
Bukan saya tidak cinta dengan kehidupan
yang lebih baik dan menjadi manusia yang sebagaimana mestinya saya diumurku.
Tapi bahkan untuk bertemu dengan tanggal lahir kembali, menjadi salah satu ketsayatan
yang tidak terelakkan. Iya, 4 tahun sekali untuk bertemu dan menyapa, tak pelak
juga malah tsayat yang menghampiri. Ternyata
saya semakin tua, tapi tidak semakin dewasa.
Bercerita tentang tahun yang baru, segala
bentuk tentang "Pindah" menjadi tema cerita di tiap saatnya.
Meskipun tidak pernah menjadi resolusi, ternyata Tuhan mencoba memberikan jalan
lain di berbagai cerita kehidupan hamba-Nya. Benar bahwasanya pun segala
sesuatu yang seringkali tidak pernah terpikirkan untuk akan benar terjadi,
malah akan di wujudkan dengan berbagai cara.
Bukan hanya berganti tahun, tapi juga
untuk sementara waktu akan pindah untuk pulang kembali ke pelukan
keluarga. Tidak hanya itu, tapi juga tentang hati. Hati yang berulangkali mesti
di yakinkan, karena perpindahan tentunya tidak akan pernah mudah. Meskipun
menyangkut tentang penggapaian salah satu mimpi besar, yang sedari dulu ingin
sekali diwujudkan. Dan disini saya sekarang. Pindah untuk menggapai mimpi di sebuah
lingkungan yang tidak baru, namun tetap terkadang masih terasa asing.
Pindah tidak selalu mudah. Membereskan satu
persatu yang ada, hingga tanpa sadar menemukan banyak hal yang telah lama tak
diraba. Memilah mana yang harusnya dibawa, meninggalkan mana yang baiknya tak
perlu lagi ada. Butuh pertimbangan yang tidak sebentar, karena bila sedikit
saja saya salah memasukkan, maka selamanya akan selalu terbawa sebagai kenangan
yang entah nantinya akan saya butuhkan atau nyatanya menjadi tidak
menyenangkan.
Pindah tidak selalu mudah. Banyak hati yang harus direlakan
keberadaannya. Tentang keluarga, sahabat, hingga yang saya anggap cinta,
ataupun ternyata hanya suka. Kehidupan yang sekiranya dianggap akan lebih
terasa lebih indah, nyatanya tidak akan begitu setiap harinya. Ada banyak
pertarungan pendapat yang lebih hebat di kedepannya. Untuk masa depan yang
bukan lagi hal main-main untuk diputuskan.
Pindah tidak selalu mudah. Akan banyak cerita
tentang hari istimewa yang mungkin tidak akan saya sempat rasakan. Saya lewati,
namun tidak untuk saya anggap begitu saja pergi. Tidak hanya kalian yang ingin saya
tetap tinggal, begitupun saya. Tidak perlu lagi menambah air mata tertahan,
cukup tinggalkan tawa sebagai kenangan.
Terimakasih saya haturkan untuk mereka
yang telah meramaikan dua ribu lima belas kemarin. Baik buruknya, saya tetap
merundukkan kepala dan melebarkan senyuman untuk setiap inci kesempatan,
kesalahan, dan pelajarannya. Untuk mereka yang telah mencoba menyempitkan ruang
rindu yang seringkali terlalu lama untuk terisi penuh dengan sebuah pelukan,
membantu melegakan diri dalam tawa dan tangis yang seringkali berkepanjangan,
menjejakkan tambahan pengalaman akan hal baru yang membekas dalam ingatan,
hingga yang pernah datang lalu tinggal atau malah akhirnya melangkah pergi.
Percayalah, hati lebih dari ini. Keraguan
yang semula akan terasa begitu mendera akan berganti dengan ketenangan yang
tiada henti. Bahwa nyatanya
tidak ada alasan yang pantas untuk meninggalkan, kecuali dengan imbalan untuk
kembali pulang yang lebih membahagiakan.
Insya Allah.
Sekali lagi,
selamat datang dua ribu enam belas.
Semoga kita berjodoh kali ini.
Jambi, awal tahun 2016
Ketika "Float - Sementara" dalam
kondisi terputar berulang kali