Setahun yang lalu.
Tepat setahun yang lalu.
Pertahanan yang sudah sedemikian mulai dibangun, mulai kembali goyah.
Setahun yang lalu.
Tepat setahun yang lalu.
Seseorang yang sangat berarti kembali datang, tanpa diundang, tanpa diminta.
Setahun yang lalu.
Tepat setahun yang lalu.
Dan seharusnya semua tidak dimulai lagi. Dibiarkan tetap menjadi seperti sebelum setahun yang lalu. Mungkin semuanya tidak akan menjadi seperti ini. Tidak akan ada lagi serangan hebat di hati. Tidak akan ada lagi kepercayaan diri terhadapnya. Tidak akan ada, dan seharusnya memang tidak ada lagi.
Terlalu lelah berbicara tentang kepercayaan. Karena sudah berkali-kali kepercayaan menjadi layaknya barang yang bisa sesegaranya terganti menjadi lebih baik lagi, bagimu. Tapi sayangnya, tidak bagiku. Aku terlalu lelah untuk terus membangunnya kembali, ketika alasanku untuk percaya adalah alasan yang sama untuk tidak lagi ingin melakukannya. Kamu.
Setahun setelah yang lalu.
Tepat di hari ini.
Keputusan penting telah aku ambil. Hal besar telah berani aku lakukan. Begitu juga dia.
Setahun setelah yang lalu.
Tepat di hari ini.
Aku akan kembali memperbaiki kepercayaanku, bukan untuknya. Tapi untuk orang yang lebih pantas lagi. Akan kembali terserang rindu yang begitu hebat, tapi berusaha untuk mengalihkannya. Akan kembali ingin segera berlari memeluknya, tapi berusaha untuk menahan langkah. Akan kembali merasakan ada yang hilang, tapi berusaha untuk mengisinya kembali, nanti. Akan menutup buku yang memang seharusnya tidak pernah aku baca kembali. Karena meski kali ini di akhir yang tidak sama, tapi ada sakit yang tidak jauh berbeda.
Setahun setelah yang lalu.
Tepat di hari ini.
Ada airmata yang menggantung dan tak sengaja mengalir kembali, ketika akhirnya memutuskan.
Ada keihklasan yang berusaha masing-masing lakukan untuk kehidupannya. Ada.
Ini awal, bukan akhir.
Bismillah.